HUBUNGAN SIMULASI DAN PEMODELAN DALAM SEBUAH SISTEM_PDS_Kurniawan Agung Laksana
DEFINISI SISTEM
Sistem didefinsikan sebagai suatu kumpulan satu kesatuan, seperti manusia dan mesin yang aktif dan berinteraksi bersama-sama untuk mendapatkan penyelesaian akhir pokok pikiran. (definisi ini diajukan oleh Schmidt dan Taylor (1970)). Praktisnya apa yang diartikan sebagai sistem tergantung pada objektivitas pembelajaran tertentu. Kumpulan kesatuan berisi sistem pembelajaran mungkin hanya sekelompok kecil pada keseluruhan sistem yang satu dengan sistem lainnya. Secara sederhana Sistim dapat diartikan sebagai sekumpulan obyek yang dihubungkan satu sama lain melalui beberapa interaksi reguler atau secara bebas untuk mencapai suatu tujuan.
CONTOH DEVINISI SISTEM
Sebagai contoh: Jika seseorang ingin mempelajari sebuah bank, untuk menentukan jumlah kebutuhan teller untuk menyediakan kecukupan pelayanan terhadap nasabah, sistem dapat didefinisikan bagian yang konsisten dari bank untuk teller dan penantian nasabah yang akan dilayani. Jika, dengan kata lain, staf loan/kredit dan pengamanan kotak deposit dimasukkan, definisi sistem harus diperluas dengan cara yang jelas. Kita mendefinisikan pernyataan sebuah sistem bahwa pengumpulan variabel-variabel penting untuk menjelaskan sistem di waktu tertentu, relatif pada objektivitas yang dipelajari. Dalam pelayanan bank, contoh-contoh pada pernyataan variabel yang mungkin adalah jumlah teller yang sibuk, jumlah nasabah dalam bank dan waktu kedatangan masing-masing nasabah dalam bank.
Manfaat Hubungan Simulasi dan Pemodelan dalam Sebuah Sistem
- Perencanaan yang Lebih Baik: Pemodelan membantu dalam merencanakan struktur dan operasi sistem sebelum implementasi nyata. Simulasi memungkinkan untuk menguji rencana-rencana ini tanpa risiko langsung.
- Optimisasi Kinerja: Dengan memodelkan berbagai aspek sistem, kita dapat mencari dan menerapkan perubahan untuk meningkatkan kinerja sistem secara keseluruhan.
- Ketepatan Keputusan: Dengan simulasi yang baik, pengambilan keputusan dapat didasarkan pada data dan hasil dari model yang mencerminkan sistem secara akurat.
- Menghemat Waktu dan Biaya: Simulasi memungkinkan eksperimen dengan berbagai kondisi dan skenario tanpa harus melakukan implementasi fisik, yang dapat menghemat waktu dan biaya.
Tujuan Hubungan Simulasi dan Pemodelan dalam Sebuah Sistem:
- Menggambarkan Sistem yang Ada: Membangun model untuk merepresentasikan sistem yang ada untuk memahami perilaku dan interaksi komponen-komponen.
- Mengantisipasi Perubahan dan Dampaknya: Menggunakan simulasi untuk memahami bagaimana perubahan pada suatu bagian sistem akan mempengaruhi sistem secara keseluruhan.
- Perbaikan dan Pengembangan Sistem: Menggunakan hasil simulasi untuk memodifikasi dan meningkatkan sistem yang ada atau merancang sistem baru dengan kinerja yang lebih baik.
- Pemahaman Lebih Mendalam: Tujuan akhir dari simulasi dan pemodelan adalah untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang sistem dan cara mengoptimalkannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
- Sederhana: Model-model sederhana yang mencakup sedikit variabel dan parameter.
- Kompleks: Model-model kompleks dengan banyak variabel, parameter, dan interaksi yang rumit.
- Deskriptif: Model yang digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik dan perilaku sistem.
- Prediktif: Model yang dirancang untuk memprediksi hasil atau perilaku sistem di masa depan.
- Statis: Model yang tidak mempertimbangkan perubahan terhadap waktu.
- Dinamis: Model yang mempertimbangkan perubahan dan evolusi sistem terhadap waktu.
- Representasi model yang tidak memperhitungkan perubahan atau evolusi sistem terhadap waktu.
- Cocok untuk sistem yang sifatnya stabil dan tidak mengalami perubahan signifikan seiring berjalannya waktu.
- Representasi model yang memperhitungkan perubahan dan evolusi sistem seiring waktu.
- Cocok untuk sistem yang sifatnya dinamis dan mengalami perubahan yang signifikan seiring berjalannya waktu.
- Model di mana output sepenuhnya ditentukan oleh parameter dan variabel input, tanpa unsur keacakan.
- Hasil simulasi deterministik akan sama jika input yang diberikan sama.
- Model di mana output dipengaruhi oleh faktor-faktor keacakan atau probabilitas.
- Hasil simulasi stokastik dapat bervariasi setiap kali simulasi dijalankan bahkan dengan input yang sama.
- Model di mana waktu dianggap sebagai variabel kontinu, dan perubahan terjadi secara halus seiring waktu.
- Cocok untuk sistem yang mengalami perubahan secara terus-menerus seiring waktu
- Model di mana waktu dianggap sebagai variabel diskrit, dan perubahan terjadi pada titik-titik waktu tertentu.
- Cocok untuk sistem yang mengalami perubahan pada interval waktu yang terdefinisi.
Komentar
Posting Komentar